AST Nebulizer

Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan   (AST) PEMBERIAN TERAPI NEBULIZER
    (Obat Combiven dan Obat Bisolvon)


Nama Pasien / Usia : Ny.H / 31 tahun
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2019
Tanggal dan Jam Tindakan : 08 Januari 2019. Pukul 11:00 Wib
Diagnosa Medis : Asma Bronchial

1 Diagnosa Keperawatan (PE):
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan suplai oksigen (bronkospasme) dan adanya penumpukan secret.
2 Data Subjekif:
Pasien mengatakan sedikit sesak dan batuk berdahak.
3 Data Objektif:
-Observasi: -Tekanan Darah: 110/70 mmhg
                  -Nadi: 100 x/menit
                  -Pernafasan: 20 x/menit
                  -Suhu: 36,4 Derajat Celcius
                  -Spo2: 99%
                  -Terdapat bunyi nafas ronkhi.
-Pemeriksaan Fisik: Pasien nampak batuk disertai dengan pengeluaran dahak.
Data Penunjang: foto torax pada tanggal 6 januari 2019 menunjukan paru-paru dalam kondisi Normal.
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan saat praktik (bukan menurut teori):
-Cuci tangan.*
-Mengecek terapi pada IMR dan melakukan dabel cek dengan perawat senior di rungan.*
-Menyiapkan obat nebul yakni kombiven 3 ml dan bisolvon 2 ml kedalam syring 5 ml.*
-Mencuci tangan*
-Mendekatkan peralatan ke pasien yakni alat nebul, obat  nebul dan IMR pasien.
-Melakukan kontrak dengan pasien dan memperkenalkan diri kepada pasien kemudian mengidentifikasi pasien dengan menyuruh pasien menyebutkan nama dan tanggal lahirnya dan menyesuaikan dengan data pada stiker pasien yang terdapat pada gelang nama pasien dan juga IMR.*
-Menutup tirai untuk menjaga privasi
-Memberikan posisi fowler pada pasien
-Menyambungkan selang masker nebulizer ke alat nebul dan memasukan obat nebul ke dalam tabun masker nebul, memasang masker nebul ke pasien, menginstruksikan pasien untuk bernapas normal dan menghirup uap yang keluar dari masker, menghidupkan mesin nebul.
-15 menit setelah pemberian datang ke pasien untuk mengecek terapi nebul yang di berikan sudah selesai atau belum.
-Jika sudah selesai matikan mesin nebul, lepaskan masker nebul dari pasien, bersihkan masker dan alat nebul, dan merapikan posisi, peralatan dan lingkungan pasien.*
-Mengkaji respon pasien setelah diberikan nebul.*
-Terminasi.*
-Mencuci tangan.*
-Dokumentasi*

5. Dasar Pemikiran:
-Global Initiative for Asthma (GINA) mendefinisikan asma sebagai gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil dan limfosit T. Pada orang yang rentan inflamasi ini menyebabkan mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari. (Winardi, 2013)
-Combivent mengandung Ipratropium (antikolinergik) dan salbutamol sulphate (agonis beta-2) yang merupakan obat-obat bronkodilator. Bronkodilator berfungsi untuk  merileksasikan otot polos bronkus dan membantu aliran udara, juga mengurangi gejala sesak napas. Mekanisme kerja utama dari combivent adalah menajemen bronkospasme reversibel terkait dengan penyakit paru obstruktif (Mims, 2019)
- Bisolvon memiliki fungsi mukolitik yang berfungsi menghancurkan dahak. (Mims, 2019)
            Oleh sebab itu pasien di berikan kombinasi antara combiven yang berfungsi sebagai bronkodilator dan bisolvon yang memiliki fungsi sebagai mukolitik untuk mengatasi asma yang di derita oleh Ny.H
6. Prinsip tindakan :
 Bersih karena ini bukan merupakan tindakan invasif dan tindakan ini terpapar langsung dengan ruang terbuka. (Hawks, 2014)
7.Analisa Tindakan Keperawatan:
o Mampu mengkritisi tindakan yang sudah dilakukan apakah sesuai dengan teori (disertai sumber/artikel)
Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori karena obat combiven/bronkodilator yang di berikan indikasinya untuk mengatasi asma. (Mims, 2019) dan hal yang baru saya temukan yakni dokter mengkombinasikan combiven dengan bisolvon namun hal inipun sesuai dengan teori karena fungsi dari bisolvon yakni sebagai mukolitik membantu mengatasi salah satu gejala asma dengan menghancurkan dahak dan memudahkan jalan nafas pasien. (Mims, 2019)
o Apakah dosis/tindakan yang diberikan cukup untuk pasien(disertai sumber/artikel)
-Combiven: Dosis yang diberikan cukup untuk pasien karena dosis untuk orang dewasa di sarankan 1 unit botol sekali pemberian, dan disarankan 3-4 kali sehari. Hal ini sesuai dengan yang didapatkan Ny.H yakni 4 kali pembrian di dalam sehari dan sekali pemberian di berikan 1 unit botol. (Mims, 2019)
-Bisolvon: Di dalam 5 ml bisolvo terdapat 4 mg Bromhexine HCl jadi di dalam 1 ml bisolvon terdapat 1.25 mg Bromhexine HCl dan yang di dapatkan Ny.H 2 ml sekali pemberian, pemberian dalam sehari 4 kali jadi total ml yangdi dapat Ny.H yakni 8 ml. jadi 8 ml x 1.25 mg= 10 mg Bromhexine HCl total yang di dapatkan Ny.H di dalam sehari. Hal ini sesuai dengan anjuran dosis bisolvon untuk orang dewasa pada mims yakni 8-16 mg per hari. (Mims, 2019)
o Bagaimana cara menentukan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien (disertai sumber/artikel)
Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien karena pasien kondisi pasien yang mengalami asma yang mengakibatkan pasien mengalami masalah di dalam proses pernafasan oleh sebab itu pasien di berikan obat combiven yang memiliki fungsi sebagai bronkodilator dan obat combiven yang berfungsi sebagai mukolitik untuk membantu pasien mengatasi masalah  kesulitan bernafas yang dialami oleh Ny.H
o Apakah perlu ada modifikasi dalam melakukan tindakan?
Tindakan ini perlu dimodifikasi dengan pemberian oksigen, pemberian fisio terapi dada dan memberikan posisi semi fowler kepada pasien.
8. Bahaya yang dapat terjadi? (Komponen Bahaya dan Pencegahan)
Bahaya:
-Bahaya yang dapat terjadi saat memberikan medikasi adalah terjadinya medication error. 
-Efek samping Obat Combiven: Sakit kepala, iritasi tenggorokan, batuk, mulut kering, sembelit, diare & muntah, mual, pusing.
-Efek samping Obat Bisolvon: sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik (TEN), gangguan pencernaan: Mual, muntah, diare, sakit perut bagian atas, gangguan umum dan kondisi tempat administrasi: Berkeringat, angguan sistem imun: Angioedema, urtikaria, bronkospasme, gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing, gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus.
Pencegahan:
-Pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan 5 benar pemberian obat (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu) dan melakukan double check dengan perawat lain.
-Untuk mencegah bahaya akibat efek samping obat yang merugikan pasien baik obat combivent maupun obat bisolvon setelah di berikan obat kaji kembali respon pasien dan anjurkan pada pasien jika ada efek samping yang merugikan dari kedua obat ini seperti di atas segera melaporkan kepada perawat agar segera ditangani.
9. Hasil yang didapat:
Mengevaluasi perubahan pada pasien setelah diberikan intervensi/tindakan dengan menggunakan SOAP
S: Pasien mengatakan sesaknya sudah sedikit berkurang dan masih batuk namun dahaknya sudah sedikit berkurang.
O: Paien tampak masih nampak batuk disertai dengan pengeluaran dahak.
-Tekanan Darah: 110/80 mmhg
-Nadi: 111 x/menit
-Pernafasan: 20 x/menit
-Suhu: 35,7%
-Masih terdengar bunyi nafas ronkhi namun sudah berkurang dari yang di dapati sebelum di berikan tindakan nebulizer.
A: Masalah keperawatan belum teratasi.
P: Infus dilanjutkan sesuai IMR.
10. Evaluasi Diri:
Saya harus belajar lebih banyak mengenai pemberian obat-obatan dan alasan untuk pemberiannya, karena  awalnya saya tidak tahu alasan dari pemberian obat dan mengapa diberikan melalui nebulasi. Sehingga saya tidak hanya sekedar tahu pemberian obatnya, tetapi saya juga tahu alasan dan rasional dari tindakan yang saya lakukan. 
11. Daftar Pustaka (APA style):
References
Hawks, B. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manaajemen khusus untuk hasil yang diharapkan, edisi 8-buku 3. Singapura: Elsevier.
Mims. (2019, 01 09). Mims Indonesia. Retrieved from Mims Indonesia Combivent and Bisolvon : http://www.mims.com/indonesia/drug/search?q=Combivent and http://www.mims.com/indonesia/drug/search?q=Bisolvon 
Winardi, A. (2013). HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TINGKAT KEPARAHAN ASMA BRONKIAL DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR . respiratori.uin-alaudin.ac.id.



Komentar